PERTEMUAN SINGKAT
“bangun non,
bangun udah siang...” pembantuku masuk ke kamar dan membuka hordeng tepat
dibelakang tempat tidurku.
“iya bi.. gue
udah bangun.. hoaam” aku yang masih ngantuk memaksakan mataku untuk melek.
“sekarang
emang udah jam berapa sih bi? Kok nyubuh amat ngebanguninnya?” lanjutku
“udah jam
setengah tujuh non, kata tuan ditunggu diruang makan kalo mau sarapan bareng”
“sekarang kan
hari libur, lagian udah mau liburan juga, kenapa mesti sarapan bareng-bareng
sih!” omelku
“turun aja
kebawah, kayanya mau ada yang diomongin” tegas bibi.
Tanpa basa
basi akupun turun dari ranjangku dan turun ke bawah menuju ruang makan.
Aku tinggal
dirumah sebesar ini lengkap dengan kedua orang tua dan satu kakak laki-lakiku.
Dilengkapi dengan satu pembantuku sekitar sepuluh tahun yang lalu karena orang
tuaku yang belakangan ini terlalu sibuk dengan bisnisnya masing-masing.
“ada apa sih
pah, kok tumben hari libur gini masih aja ngajak sarapan bareng?” aku yang dari
tangga menuju ke bawah sudah nyeletuk.
“sini
duduk..” suara papa yang begitu lembut dan bijaksana. Aku berjalan menuju kursi
ditempat meja makan lalu duduk disebelah kakak laki-laki ku sebut saja namanya
arnold.
“iya ada
apa?” suaraku datar.
“sekitar dua
minggu, papa di eropa ada bisnis yang harus diselesaikan disana. Dan
berangkatnya sekarang, mama masih di las vegas sampai akhir minggu ini dan
arnold harus menyelesaikan kuliahnya di seoul sampai akhir tahun ini” ayah
berbicara tanpa ada spasi satupun.
“uhhuk uhhuk
uhhuk” aku tersedak mendengar satu paragraf yang telah ayah lontarkan dari
mulutnya. Roti dari mulutku terpental ke meja makan.
“nah gue
sendiri dong disini? Ah bete!” “bruuk” aku memukul meja makan dengan kepalan
kedua tanganku.
“lo bisa kok
ikut gue ke seoul, disana lo juga bisa sekalian liburan kan? Kalo lo ga ada
temen, ajak aja temen lo si.. siapa itu namanya nara kalo ga salah” kata
kakakku.
“gue ga suka!
Gue pengen ke tempat liburan yang gue suka, bukan yang elo suka!” ucapku.
“dasar
labil!” ucap kakakku.
Aku kembali
ke kamar dengan langkah kesal dan terburu-buru. Ku lihat android ku yang
bergetar dan segera mengambilnya.
From: Nara
*namamu* gue mau ke salon, lo mau ikut kaga?
Gue tunggu di taman kota setelah lo
bales sms gue
Tanpa basa
basi, aku langsung nelfon nara.
Nara: “mau
ga?”
Aku: “tunggu
gue, tapi gue mandi dulu”
Nara: “yaudah
buruan”
Aku: “eh lo
ke rumah gue aja deh, gue lagi males ke salon, lagian rambut gue gapapa”
Nara: “aaah,
lo kenapa sih melihara kelabilan terus,
ya udah gue ke rumah lo”
Aku: “gue
janji kok bakalan ngegantiin waktu gue buat elo”
Nara: “yaudah
gue otw ke rumah lo”
...............
Setengah jam
kemudian nara sudah sampai ke rumah.
“*namamu* lo
masih mandi?” ucapnya
“gue lagi
milih baju, lo masuk aja”
Nara pun
masuk ke kamarku.
“orang tua
gue mau pada ke luar negeri, termasuk arnold. Dia harus ngelanjutin kuliahnya
disana, gue pengen liburan dong gue gamau sendiri menghabiskan waktu di
indonesia” tutur kataku yang rumit.
“gimana kalo
kita ke jepang, pas banget tuh disana kan lagi musim dingin, kalo kita ngabisin
waktu disana kan keren banget iya ga?” ucap nara sambil mengoprek BBnya.
“yaudah gue
telfon papa gue dulu, gue harus minta izin dong” kataku.
“oke” nara.
.............
Aku: “pa, aku
mau ke jepang deh besok sama nara”
Papa: “terserah
adek mau kemana juga, yang penting jaga kondisi. Papa sekarang lagi di bandara
nunggu pesawat yang take off dari malaysia, ntar mau ke singapur dulu, adek mau
oleh oleh apa?”
Aku:
“terserah deh”
Aku menutup
telefon, sesungguhnya aku ini bosan mendengar papa dan mama yang selalu hinggap
diluar negri dan jarang pulang ke rumah. Buat apa banyak harta tapi kalo kasih
sayang aku ga punya? Waktu buat akupun ga ada, ini yang buat aku berontak, ga
betah dirumah.
.......................................................
Esoknya.
“gue tunggu
lo di bandara sukarno hatta pagi ini, jangan ngaret!” ucapku di telefon kepada
nara.
Aku sangat
bersemangat pagi ini. Gimana enggak? Negara yang paling aku tunggu-tunggu itu
akan aku injak. Disana pun sedang terjadi musim dingin, pasti seru tuh. Ucapku
dalam hati
Aku pergi ke
bandara diantar supir pribadiku. Setelah sampai disana......
“non
hati-hati ya, bapak sangat cemas meninggalkan non dibandara sendiri bawa koper
segede ini,” ucapnya lirih
“ga bakal
terjadi apa-apa pak, tenang aja. Kalo papa telfon ke rumah, bilang aja kalo aku
pergi sama nara. Passport udah diurus tadi malam, jadi jangan cemas.
Terimakasih bapak udah nganterin aku kesini” aku ga sadar apa yang telah aku
omongin ke supir aku.
“ohya pak.
Tolong bilangin sama guru les vokal aku kalo aku cuti dulu lesnya” lanjutku.
“siap non”
mulutnya yang tersenyum kecil dan mengangkat jempolnya ke arahku.
..................................................................
10 menit
kemudian
“nara lo
dimana? Kok belum juga ngabarin gue sih?” ucapku pada handphone yang mengarah
pada suara nara.
“gue udah
didalem pesawat nih sorry HP gue tadi mati” suara nara.
“hah! Sarap
lo ya tiket gue gimana?” ucapku.
“gue titipin
ke penjualan tiket, lo tinggal ambil aja”
Tanpa
berfikir apapun, aku menggeret koper dan menuju ke tempat penjualan tiket.
....................................
“sorry mba,
ada yang nitip tiket ga disini? Temen saya namanya nara nitip tiket buat saya”
ucapku kepada pramugari cantik itu.
Pramugari itu
buru-buru mencari sesuatu, mukanya sangat cemas.
“ada ga mba?
Maaf” ucapku
“oh ini,”
suara mba itu sambil terengah-engah.
“trimakasih”
ucapku.
Tanpa melihat
tiket itu, aku langsung berlari menuju pesawat, ketika aku akan masuk ke pintu
pesawat sebelah kanan, pramugari pemeriksa tiket itu bilang.
“maaf mba,
mba salah masuk pesawat, tiket pesawat ini untuk yang di sebelah”
Aku malu
banget, buru-buru aku masuk ke pesawat yang di sebelahnya. ketika aku masuk
kedalam pesawat, pintu pesawat sudah tertutup. Pramugari itupun menyuruhku
untuk duduk. Koperku ditinggal dan akupun duduk. Tanpa panjang lebar akupun
tertidur pulas karena terlalu cape. Hingga 5 jam aku terbangun karena suara
dari pramugari.
“kita akan
sampai ke kota seoul, tolong periksa barang masing-masing agar tidak
tertinggal”
“HAH SEOUL?”
teriakku. Orang yang disebelahku menoleh ke arah ku. Buru-buru aku lihat Hpku
dan mencoba menghubungi nara tapi shit! Ga ada sinyal! Aku gamau tau kalo
memang di pesawat gaboleh menggunakan HP. Tapi ini darurat! Aku bisa
MATI-___-!!! Karena gada cara untuk menghubungi nara, aku berinisiatif untuk
menghubunginya lewat twitter, gatau kenapa aku yakin saat ini nara sedang
membuka jejaring sosial itu.
............................................................
@Naraya lo dimana? Kok gue malah masuk
ke pesawat yang menuju seoul? GUE GAMAU KESANA, gue gamau naya please gue yakin
banget lo ada di pesawat yang sama kaya gue. Please telfon gue! Please hubungin
gue nara. 10 menit lagi gue sampe di seoul!
............................................................
“welcome to
seoul city” terdengar suara pramugari itu menambah kecemasan.
Sebelum
keluar, aku meriksa orang-orang yang masih ada di pesawat, tapi ga ada nara
diantara orang orang itu. Setelah turun, udara dingin disini menyentuh sampai
kedalam rusuk-rusuk tulangku. Aku segera memakai jaket tebalku dan mengganti
sepatuku dengan sepatu boots bulu didalam bandara. Aku duduk diruang tunggu
berharap nara menghubungi. Aku cek mention tapi nara ga membalasnya juga. Cepat
cepat aku telfon nara, tapi handphonenya ga aktif. Sempat terlintas difikiran
mau telfon papa ataupun bibi yang sedang ada dirumah. Tapi mau ditaro dimana
muka ini? Bertahun-tahun aku sering menaiki pesawat tapi baru kali ini aku
salah masuk pesawat uh!.
“gara-gara
pramugari itu! Gara-gara dia ngasih tiket yang salah! Hah nara juga sama aja!
Dasar begoooo banget dia! Aah liat aja gue bakal pulang ke indonesia dan gakan
nyusul lo ke jepang NARA! Liat! Biar kita sama-sama tersesat” darahku naik
ketika menyebut nama nara.
Aku tergugah
untuk menyewa taksi dan menurunkan aku disebuah hotel berbintang lima dikota
itu. Karena akupun bisa berbahasa inggris, aku tidak perlu menyewa orang untuk
mentraslate omongan orang lain. Aku masuk kedalam dan cek in untuk beberapa hari.
“can i help
you?” kata receptionist itu.
“i need one
room the best in this hotel”.
“how long you
will stay?”
“i don’t
know, i will give you information after i’ll cek out”
“okay, your
room in 238”
“thanks”
......................................
Aku terburu-buru
ke kamar hotel yang berada dilantai 9 itu untuk membersihkan diri. Setelah
membersihkan diri, aku ingin segera makan di restauran sushi didepan hotel
karena makanan yang tersedia di hotel ini kebanyakan makanan western sedangkan
aku lebih suka makanan jepang.
Dengan bekal
tas yang hanya berisikan dompet, aku pergi ke restauran jepang itu. Setelah
makan, akupun bergegas membayarnya. Aku memberikan kartu rekeningku kepada
kasir itu.
“I’m sorry,
your card is empty...”
“WHAT! Kartu
rekeningku kosong? Gimana ini!”
Karena
mungkin kasir itu tahu, aku tak bisa membayarnya, aku digeret dia ke belakang.
Kasir itu ngomong ga jelas memakai bahasa korea, aku tau dia lagi marah
kepadaku tapi aku cuek bebek, soalnya aku emang ga ngerti bahasa yang dia pake.
Kasir itupun tau kalo aku sebenernya ga ngerti, dia menunjuk ke arah
piring-piring kotor. Ya, aku tau. Dia menyuruhku untuk menyuci piring-piring
itu.
“OKAY! I will
washing this plates!” tegasku kepada kasir itu.
“piring ini
kan ga terlalu kotor, kenapa harus dicuci sih?” omelku
Karena piring
yang kotor hanya sedikit, akupun sudah menyelesaikannya kemudian aku kembali ke
hotel. Aku bergegas telfon kak arnold. Aku gamau kak arnold tau kalo aku lagi
ada di seoul.
Aku: “kak,
transfer duit dong ke rekeningku. Rekeningku habis nih. Papa ga ngangkat hpnya
”
Kakak: “tapi
Cuma dikit ya, gue juga butuh nih”
Aku: “oke”
.............................................................
Aku segera
harus pergi dari hotel. Aku tau kak arnold pasti ngasih duit Cuma sedikit, Cuma
buat bisa bayar hotel aja. Setelah membereskan kamar, aku membayar hotel dan
pergi dari hotel. Petugas receptionist itu bilang kalo duit yang ada di kartu
rekeningku sangat Pas untuk membayar hotel satu hari. Malang banget nasipku.
Benar saja sorenya aku kelaperan karena belum makan dari siang. Aku menuju ke
pasar tradisional berharap ada yang ngasih walopun hanya segelas air, tapi
penduduk disini tidak ramah tidak seperti di indonesia. Aku mencoba bertahan
menahan lapar. Aku duduk ditaman sendirian, karena bingung mau ngapain, aku
sempet-sempetnya ngecek mention di twitter, taunya ada mention dari nara
....................................................
@*namamu*gue sangat-sangat minta maaf
sama lo, gue juga tersesat di jepang. Gue bingung gue harus kemana, please lo
nyusul gue ke jepang. Gue ga ada ongkos buat nyusul lo ke seoul. Gue pengen
sama lo disini. L
..........................................................
@Naraya COT BANGET SIH! RT *namamu*gue
sangat-sangat minta maaf sama lo, gue juga tersesat di jepang. Gue bingung gue
harus kemana, please lo n...
............................................................
“Gue sebel!
Sebel, sesebel-sebelnya sama nara. Gue gamau ngehubungin dia lagi”ucapku
Tiba-tiba
banyak murid sekolah yang lewat.
“kok banyak
orang sih? Ohmy! Ini kan taman depan sekolah, mampus malu banget gue”
Ketika aku
mau beranjak dari kursi kayu ini, ada seseorang yang datang kepadaku.
“i think you
are a korean girl” ucap cowo separuh baya itu.
“ sorry, i
didn’t” ucapku
“where do you
from?” tanyanya
“indonesian.
I’m sorry i’ll go right now”
“can you
follow me?”
“hah?”
Aku digeret
bersama gadis sekolah lainnya ke dalam mobil mewah. Kelima gadis itu terlihat
senang. Aku bisa lihat dari sikapnya walaupun aku ga ngerti mereka ngomong apa.
Aku hanya terdiam bersama handphone dan koperku disebelahku.
Setelah
sampai, aku ternganga. Karena dibawa ke sebuah apartemen mewah. Aku masih tidak
mengerti aku ini mau diapakan atau mau ngapain. Aku hanya mengikuti jalan kelima
gadis korea yang berada tepat di depanku
sambil berjalan cepat dengan gaya style yang bagus.
Setelah
sampai di lantai 3, kelima gadis itu berteriak.
“aaaaaa. Khun
oppa, khun oppa”
Aku sangat
jelas mendengar kata itu. Aku mencoba berbicara
“khun oppa?”
“yes, if you
will meet him, him were with 2PM personil other” kata cewe yang berjalan di
sebelahku.
“2PM? Who’s
2PM?”
“they’re
artist, are you not know? I know you doesn’t korean”
Aku hanya
mengikuti gadis korea itu dan akhirnya melihat beberapa cowok yang lumayan
tampan . aku hitung, 1.2.3.4.5.6 ya 6 orang. Aku ga ngerti mereka siapa, yang
penting aku tau kalo mereka artis. Dan ketika aku melihat ke arah kiri, lampu
shooting dan kamera shooting sudah menyala.
“APA? Gue mau
diajak shooting? Kalo ketauan kakak gue gimana nih?” Aku yakin ini bukan LIVE.
Jadi aku tenang aja ngejalaninnya. Sambil nyisir rambut, aku memegang perutku
yang lapar.
“are you a
indonesian” kata cowok yang tampan itu
“yes” kataku
“I’m
wooyoung, you?” wooyoung.
“i’m
*namamu*” ucapku
“ how old are
you?” tanyanya
“17 old”
kataku.
“are you
hungry?” sambil menyerahkan roti isi kepadaku
“thanks”
Aku langsung
makan roti ini, dia hanya tersenyum sambil menatapku. Matanya yang sipit
semakin tidak terlihat. Aww ~abaikan
Terdengar
suara laki-laki berbicara tegas memakai bahasa korea, dan tak lama semuanya
berkumpul di depan kamera.
(berhubung
rese kalo terus terusan pake bahasa inggris, anggep aja pake bahasa inggris ya
._.v)
Wooyoung:
“sepertinya acara sudah akan dimulai, ayo pegang tanganku”
aku: “aku
bisa berdiri sendiri, thanks”
Woo:
“baiklah”
Aku menuju ke
arah tempat shooting, mereka berbicara korea dan aku ga ngerti. Tiba-tiba saja
ada seorang pria yang menterjemahkan bahasa korea itu ke bahasa inggris dengan
lancar dan fasih tepat di telinga kananku. Ketika aku menoleh ke arah kanan,
seorang pria tampan itu tersenyum. Dan memberikan wink kepadaku ;) . aku rasa
ini terlalu aneh-_-. Shooting pun dimulai, mereka bilang sih ini acara “2PM
Idol Army” tapi aku disini Cuma berperan sebagai anak cewe yang menonjolkan
kemampuan dan diadakan couple gitu, aku juga ga ngerti. Aku menonjolkan
kemampuanku dalam bernyanyi paling pertama. Disitu aku menyanyikan lagu
“Raisa-Apalah (Arti Menunggu)” mereka ternganga, aku gatau mereka ternganga
karena ga ngerti atau karena apa. Karena aku menyanyikan lagu indonesia, satu
orangpun di studio ga ada yang berbicara. Setelah selesai aku bernyanyi, semua
bertepuk tangan.
Pembawa
acara: “wow!” “siapa yang menyukai gadis ini, diharapkan maju satu langkah”
Ternyata yang
maju ada 3 orang. Yang aku kenal pertama, namanya wooyoung dan satu lagi yang
memberikan wink kepadaku tadi, tapi yang satu lagi aku gatau siapa. Dua dari
lima gadis korea itu menjerit.
Pembawa
acara: “wooyoung-ah apa yang kau suka dari gadis indonesia ini?”
Wooyoung:
“suaranya” sambil menunduk dan tersenyum
Pembawa
acara: “nichkhun-ah?”
Nichkhun:
“rambutnya kkekeke”
Pembawa
acara: “rambutnya memang bagus dan bergelombang, how about junho?”
Junho: “i
like her eyes”
Pembawa
acara: “matanya memang belotot, tidak seperti kamu yang sipit haha”
Akhirnya aku
harus memilih satu. Aku bingung, wooyoung memang baik, dia tadi memberikanku
roti isi. Nichkhun ganteng, dia memberikan wink kepadaku. Junho? Dia cukup
terlihat keren.
Aku memilih
nichkhun karena aku tau dia lancar berbahasa inggris, tapi dua gadis korea itu
memandang tak suka kepadaku.
Nichkhun:
“come on! Ini hanya sebuah permainan”
Setiap
personil memiliki pasangan masing-masing termasuk wooyoung dan junho. Kita
semua bermain couple. Setelah udahan
shooting, aku dibayar sekitar 500.000 won.
....................................
Aku
membereskan semua peralatanku.
“aku berani
membayarmu sebulan lebih dari 5.000.000 won asalkan kau mengikuti training
selama sebulan disini” kata cowok separuh baya itu.
“WHAT!
Sebulan? Itu terlalu lama, aku harus sekolah” ucapku
“bergabunglah
dengan manajemenku, kau akan kujadikan artis terkenal di korea”
“aku sama
sekali tak punya modal, modalku hanya 500.000 won yang baru saja aku terima”
“modalmu
sudah banyak. Kau tinggi, Seluruh badanmu sudah cantik begitupun dengan
suaramu. Kau tak perlu operasi plastik seperti kebanyakan artis korea lainnya”
“akan
kufikirkan dulu”
“berapa nomor
Hpmu?”
..........................................................
Aku: “iya kak
ada apa?” ucapku menjawab telepon dari ka arnold
Kakak: “gue
salah liat ga sih? Lo yang shooting bareng 2PM itu tadi kan?”
Aku: “lo
salah liat kali kak”
Kakak:
“baneran deh.......
Aku menutup
telepon karena ga mau kak arnold tau kalo aku sebenernya ada di seoul.
.............................................................
Aku malah
semakin bingung karena tidak ada tempat untuk menginap malam ini.
Wooyoung:
“ikutlah ke dorm kita, disana ada satu kamar yang kosong bekas jaybeom”
Aku: “tidak
terimakasih”
Nichkhun:
“aku yakin jika kau terus disini akan mengakibatkan hal yang buruk yang akan
terjadi kepadamu”
Aku: “aku
yakin aku tidak akan apa-apa”
Junho: “kau
sangat awam di negara ini, cuaca malam ini sangatlah buruk. Bila terjadi badai
salju bagaimana? Tidak akan ada orang yang akan menolong”
Aku:
“biarkan!”
Chansung:
“yasudah biarkan saja dia, tidak usah dipaksa jika dia tidak mau”
Aku langsung
pergi mendengar suara chansung. Ketika aku akan pergi...
Taecyeon: “minta
ijinlah dulu ke JYP, mungkin dia tidak akan membiarkan gadis ini tinggal
dijalanan”
Aku: “maaf
tapi aku benar benar tidak mau merepotkan”
Lalu tiba
tiba pria separuh baya yang menawarkan aku bergabung di majajemennya datang,
JYP: “ ada
apa ini?”
Junsu: “dia
tidak ada tempat tinggal”
Aku: “aku
bisa tinggal di hotel seberang itu untuk semalam”
JYP: “kau
hanya mempunyai 500.000 won, bagaimana kau bisa tinggal di hotel berbintang
lima itu (menunjuk ke arah hotel yang kemaren aku tinggali)
Wooyoung:
“hyung-ah biarkan gadis ini menginap di dorm kita”
JYP: “tidak,
aku akan membiarkannya menginap bersama miss-A. Aku takut infotainment
mengetahui dan membeberkan gossip yang murahan kepada kalian” tuturnya tegas
Chansung:
“iya benar!”
.............................................................
Aku
diantarkan oleh JYP ke dorm Miss-A. Sesampainya disana, aku bertemu 4 gadis,
diantaranya terlihat cantik. Aku diperkenalkan oleh JYP kepada keempat gadis
itu. Salah satu gadis itu berbicara..
“tidurlah
dikamarku, namaku suzy” ucapnya sambil tersenyum
“okay
thanks.” Ucapku
..................................................................
Aku menginap
dikamar suzy, dia terlihat cantik dan juga baik. Semalaman itu kita saling
bercerita, aku yakin dia adalah seorang artis tetapi aku bersikap biasa saja.
Dia juga mengajarkan aku beberapa kata dasar dari bahasa korea. Kita berbicara
memakai bahasa inggris. Terkadang aku yang mengajarkan dia bahasa indonesia
gaul. Saat ini aku mengetahui kata dasar korea seperti anyeonghaseyo, eunni,
oppa, daebak, nunmul,hyung, nuna, anyeong, gamsahamnida, gomaweo dan lain-lain.
......................................................................
Esok paginya.
“kau sudah
bangun” tanya member miss-A yang lain.
“iya, terlalu
lelah” ucapku.
“tadi malam
sepertinya handphonemu berbunyi, kau tidak mengangkatnya karena kau tertidur
pulas”
“oh ya?”
Aku bergegas
mengambil androidku. Ternyata ada message
.................................................................
From: Arnold
Gue tau lo sekarang ada di seoul, gue
yakin yang kemaren di TV itu elo. Gue udah telefon nara dan nara bilang lo ada
di seoul sekarang. Gausah gengsi gitulah! Lo bisa maen kok ke kampus gue
sekedar mampir aja. Oh ya lo nginep di hotel mana? Jangan-jangan duit yang
kemaren lusa gua kirim itu buat bayarin lo nginep di hotel? Gakan cukup woy! Lo
main aja ke asrama gue, gratis :P
..................................................................
To: Arnold
Gue sekarang di Jepang, bukan di seoul!
Jangan suka mengada-ngada deh lo!
...................................................................
Saking
takutnya ketauan, aku baru kali ini ngebohong ke kakak. Aku lempar androidku ke
kasur suzy, lalu keluar kamar.
“sarapan dan
susumu sudah kami siapkan di meja, kalau kamu mau nambah ambil saja sendiri.
Anggaplah rumah sendiri” kata min, salah satu member miss-A
“sip” aku
menggerakkan mataku (wink ;)
“ohya sebelum
makan, bersihkan badanmu dulu. Itu tidak baik. Satu lagi, setelah ini kita
harus pergi ke dorm JYP untuk latihan, kau mau ikutkah?” ucapnya
“iya deh”
ucapku pelan
...................................................................
20 menit
kemudian kita pergi ke JYP’s Dorm. Miss-A udah masuk ke dalam, tapi aku
memutuskan untuk duduk diluar. Tiba-tiba ada seorang lelaki memakai motor keren
berhenti disebelah kananku. Ketika helmnya dibuka..
Aku:
“wooyoung? Kenapa kesini?”
Wooyoung:
“belajarlah menghargai orang yang lebih tua, panggil aku oppa saja”
Aku:
“op...pa.. oppa yeah aku memang tidak terbiasa mengatakan kalimat itu”
Wooyoung:
“okay terserah kamu, sudah makankah?”
Aku: “sudah
tadi”
Wooyoung:
“mau pergi bersamaku?”
Aku:
“bukannya kamu mau latihan?”
Wooyoung:
“ya, nanti jam 2 siang setelah wondergirl latihan”
Aku: “okay”
...........................................................................
Aku dan
wooyoung pergi jalan-jalan memakai motornya. Didepan sekolah yang cukup besar, berdinding
coklat itu kita berhenti.
Woo: “dulu
aku dan taecyeon pernah shooting disini,”
Aku: “Kirin
Art School?”
Woo: “iya, tapi
itu hanya acting, apa kau tidak tahu film apa?”
Aku: “tidak
tahu, aku tak suka drama serial atau apapun tentang korea”
Woo: “kamu
memang beda..” ucapnya pelan
Aku: “hah?
Apa ga kedengeran”
Woo:
“lupakan, aku harus segera pergi ke dorm JYP. Aku akan mengantarmu ke dorm
Miss-A. Aku akan bilang kalau aku melihatmu pulang memakai taksi. Ini demi
kebaikan kita bersama. Catat nomor Hpmu, nanti malam aku akan menghubungimu”
memberikan Hpnya kepadaku.
.............................................................................
Sesampainya
di dorm miss-A, aku sangat kesepian. Aku berinisiatif untuk kerja di toko
indonesia di pinggiran jalan atau di mall-mall sehingga mempermudah aku untuk
berkomunikasi dan mendapatkan uang supaya cepat pulang ke indonesia. Tetapi
setelah berkeliling kota, aku tak menemukan satupun toko atau rumah makan
indonesia. Dan akhirnya akupun menyerah kembali ke dorm miss-A.
................................................................................
From : +87946382654
Anyeong. Aku wooyoung, aku yakin kau
tak menyimpan nomor handphoneku. Besok datanglah ke JYP’s dorm. Sepertinya JY
Park akan mengadakan perbicaraan serius denganmu.
.....................................................................................
To: +87946382654
Akan kufikirkan baik-baik. Gomaweo
untuk informasinya
.......................................................................................
Esoknya
“sepertinya
akan menjadi susah bila aku harus bekerja di manajemenmu, selain aku bodoh
dalam berbahasa korea, aku bukan penduduk asli dari sini. Aku takut akan
terjadi konflik antar manajemen” ucapku jelas.
“kalau perlu,
aku akan membawa guru les bahasa korea untukmu. Jika hanya masalah kau bukan
penduduk asli dari korea, masih banyak artis korea yang tidak tercatat menjadi
warga korea” ucap JYP tegas.
“aku memang
membutuhkan uang untuk pulang ke indonesia dan menyambung hidupku disini.
Tetapi ini cara yang paling sulit. Satupun dari keluargaku tidak tahu kalau aku
disini luntang lanting” ucapku lirih
“aku harap
kau bisa memutuskan hal ini baik-baik, karna ini akan menyangkut kehidupanmu
kelak. Tapi aku berambisius, kau akan terkenal walau bukan dengan manajemenku”
ucapnya terlihat putus asa.
.........................................................................................
Aku mengusap
air mataku lalu pergi keluar
“minumlah
ini, kau akan merasa lebih tenang” ucapnya.
“gomaweo
nichkhun, akhir-akhir ini hidupku memang terasa yang paling sulit” aku
mengambil minuman soda berwarna hijau dari genggamannya.
“kau sangat
beruntung, seharusnya kau berterimakasih kepada tuhan” ucapnya
“beruntung?”
tanyaku
“dulu aku
ingin masuk kedalam manajemen ini menghabiskan waktu dan tenaga serta aku
mengikuti audisi di USA lalu menjalani training selama 6 bulan. Wooyoung harus
mengalahkan lebih dari 5000 peserta pada saat audisi untuk bisa masuk ke
manajemen ini. Lalu kamu? Kamu sangat mudah menggenggam kepopularitasmu itu”
ucapnya panjang lebar
“apakah ada
hal yang lebih penting yang ingin kau katakan? Kata-katamu itu membuat aku
jenuh” ucapku pelan
“aku akan
pulang....” lanjutku dengan muka masam.
..............................................................................................
From : +6776695649210
Ku dengar kau akan ber solo carrier,
apa itu benar? -junho
................................................................................................
To: +6776695649210
Semuanya membosankan! Aku sangat sulit
menjawabnya! Aku merasa menanggung beban yang berat!
....................................................................................................
Tak terasa
aku sudah di korea selama 2 minggu. Tak satupun dari keluargaku yang menelfon
sekedar mengetahui kabarku, termasuk NARA! Aku tergerak untuk menelfon mama
yang mungkin sudah ada di indonesia.
“mam, mama kemana aja sih? Aku kesepian...”
ucapku seraya berbicara kepada mamaku.
“nomor yang
anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan. Silahkan coba
beberapa saat lagi atau tinggalkan pesan” operator telepon.
Karena HP
mama ga aktif, aku berinisiatif untuk menelfon bibi dirumah. Kutunggu 2 menit
tapi tak ada jawaban.
“halo, dengan
keluarga alexander disini. Ada yang bisa saya bantu?” suara di sebrang pulau
sana.
“halo, ini
bibi bukan?” ucapku sumringah
“adek, ini
sama *namamu* kan?” ucap bibi
“iya bi, mama
ada?” ucapku tersenyum
“mama
menyusul papa ke eropa, nomor Hpnya memang tidak aktif. Adek sehat kan?”
ucapnya ngeles
“iya gue
sehat, yaudah gue tutup ya” aku bete abis denger mama dan papa selalu pergi dan
ga ada waktu buat aku.
............................................................................................
Keputusanku
sudah bulat, aku masuk ke JYPEntertainment dengan ber solo carrier. Minggu
depan aku sudah rekaman. Aku tidak peduli dengan sekolah dan aktifitasku yang
ada di indonesia. Dan sampai saat ini aku belum menemui kak arnold yang tinggal
di asrama putra universitas arsitek di kota seoul.
..............................................................................................
To: Arnold
Gue mau ketemu lo besok didepan
kedutaan besar indonesia, lo pasti tau kan dimana? Gue akuin gue lagi di seoul untuk
saat ini karena sesuatu hal yang kepepet
................................................................................................
From: Arnold
Sejak kapan kata-kata lo jadi
sebijaksana ini? Oke gue tunggu besok jam 5 sore setelah kelas kuliah gue
berakhir
.................................................................................................
To: Arnold
Gue bijaksana setelah gue kenal duit!
Oke ditunggu!
...................................................................................................
Esok sorenya
“kenapa baru
sekarang lo mau ketemu gue?” ucap arnold
“ lo tau, ini
sangat kepepet” ucapku
“kenapa? Lo
gabisa bahasa korea?”ucapnya sedikit mencibir
“iya,please
ajarin gue bahasa korea, gue pengen fasih belajar bahasa korea, gue mulai cinta
sama korea arnold, kenapa gue jadi gini?” ucapku termehek-mehek
“emang kenapa
sih? Harus bisa?”
“ntar juga lo
tau..”
.......................................................................................................
Berkat arnold
dan guru bahasa korea yang telah disewa JYP, sekarang aku tidak perlu
berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa inggris. Sekarang aku fasih
menggunakan bahasa korea.
........................................................................................................
Seminggu
berakhir, aku sudah rekaman lima hari yang lalu, tanpa adanya persiapan apapun,
namaku sudah meledak di penjuru korea. Menjadi perbincangan disetiap
trendsetter dan menjadi trending topic di twitter kawasan korea selatan.
.........................................................................................................
“nanti malam
kau akan mengisi acara di MAMA, aku harap kau bisa berlatih semaksimal mungkin”
ucapnya serius.
“baiklah, aku
akan segera pergi ke JYP’s dorm” jawabku.
“boleh kan
aku mengantarmu, setelah itu kita bisa menghabiskan waktu berdua” ucapnya
“tidak usah
gomaweo” kututup telepon dari junho.
..............................................................................................................
Aku
memutuskan untuk pergi ke JYP’s dorm dengan mobilku sendiri yang sudah JYP
berikan untuk kenyamananku bepergian. Aku segera berlatih vokal disana. Setelah
selesai berlatih, aku harus pergi ke salon dan menyiapkan baju untuk nanti
malam.
.................................................................................................................
From : Nichkhun
Dari sore aku sudah menunggumu ditaman,
aku kira kau mengajakku dengan serius. Ketika mengetahui bahwa nanti malam kau
akan menghadiri acara di MAMA seperti aku dan personil 2PM. Aku rasa, nanti
malam aku akan menjemputmu. Tunggu aku jam 7, aku juga akan memberitahukan
suatu hal yang penting untukmu.
...................................................................................................................
To: Nichkhun
Sangat penting? Aku penasaran.
.......................................................................................................................
Malam pun
tiba, aku menggunakan gaun berwarna merah. Tak ada 10 menit aku menunggu, suara
mobil datang dan seorang lelaki tampan itu masuk.
“Ayo kita
pergi, sebelum infotainment melihat”
ucapku tegas.
..........................................................................................................................
Didalam mobil
“bagaimana
keadaan kau dan wooyoung?” ucap nichkhun
“aku dan
wooyoung biasa saja, tidak ada yang spesial”
“aku teman
dekatmu dan teman dekatnya, sepatutnya aku harus mengatakan bahwa dia sangat
merindukanmu. Dia mencintaimu sejak dulu sebelum kau terkenal seperti sekarang.
Apa sampai saat ini kau masih tidak mempunyai rasa kepadanya?”
“kau tau
nichkhun, rasaku terhadapnya SAMA seperti rasanya terhadapku”
“mengapa kau
tak mencoba jujur dengan perasaanmu sendiri?”
“harusnya kau
yang mengucapkan kalimat itu kepadanya! Perasaan yang ada di hati ini sangatlah
membelit” tegasku
......................................................................................................................
Setelah
sampai di MAMA, aku dan nichkhun berjalan berdua melewati red carpet. Aku tidak
berjalan sejajar dengannya, aku membiarkan nichkhun berjalan duluan di depanku.
sekitar 2 meter dari samping red carpet, banyak infotainment yang memotret
kejadian itu. Setelah itu, aku masuk ke dalam dan menyanyikan dua lagu dari
album pertamaku.
.......................................................................................................................
Esoknya
“anyeong, ada
apa kau menelfon? Ini terlalu pagi” ucapku sendu.
“kau tidak
melihat berita pagi ini?” ucap wooyoung.
“ada apa?”
berjalan untuk menyalakan TV.
“aku
benar-benar kecewa!” ucapnya dengan nada tinggi.
“halo..halo...”
“tuut tuut tuut”
Aku
menyalakan tv, lagi-lagi para infotainment menggosipkan aku dengan nichkhun
berpacaran diam-diam karena mereka melihat aku bersama nichkhun didalam mobil
yang sama. Setelah itu mereka menyangkut pautkan adegan yang berada di red
carpet. Aku tersadar, wooyoung telah salah paham. Aku mencoba menjelaskan
kepada chansung melalui message tapi dia tidak menjawabnya.
...................................................................................................................
From : Taecyeon
Seharusnya aku tidak memberitahukan
kepadamu. Sekarang nichkhun pingsan, hidungnya mengeluarkan darah. Wooyoung
telah memukulnya. Wooyoung sudah pergi, ntah dia menuju kemana
............................................................................................................................
Aku rasa
wooyoung sudah berlebihan. Aku mencoba menghubungi wooyoung tapi handphonenya
tidak aktif. Jika aku pergi ke dorm 2PM, aku takut ada infotainment yang
menjadi mata-mata karena berita ini sangat hangat.
Sudah dua
minggu aku tidak berhubungan dengan para personil 2PM. Semakin hari aku semakin
tidak bisa berfikir bagaimana agar semua ini kembali seperti dulu. Karena
minggu ini aku tidak ada job, aku berfikir untuk pergi ke indonesia.
.............................................................................................................................
To: JYP
Anyeonghaseyo . Aku sangat depresi
akhir-akhir ini. Aku akan cuti selama seminggu untuk pulang ke indonesia.
Kehadiranku di manajemenmu hanya bisa membuat masalah baru. Aku yakin kau bisa
mengerti.
.....................................................................................................................................
From: JYP
Apapun yang kau lakukan, aku membantumu
dari belakang. Aku percaya kau akan menyelesaikan masalah ini dengan baik. Saat
ini nichkhun baik-baik saja, wooyoung sudah kembali berkumpul bersama kami di
dorm.
......................................................................................................................................
Ketika aku
membaca message dari JYP, hatiku terasa tenang. Aku memutuskan malam ini harus
pergi ke indonesia. Aku pergi ke bandara dengan menggunakan taksi. Sesampainya
di bandara, aku duduk di ruang tunggu yang dulu pernah aku duduki saat pertama
kali menginjak tanah korea. Teringat kejadian yang terjadi antara aku dan nara
sekitar berbulan bulan lalu. Tapi saat ini sudah berbeda, jalan kehidupanku semakin
rumit.
From: Nichkhun
Kau terlalu terburu-buru untuk
meninggalkan manajemen ini. Kau seharusnya berfikir seribu kali untuk keluar
dari JYPEntertainment!
Aku tidak
mengerti apa yang telah nichkhun katakan. Aku hanya pulang ke indonesia, bukan
keluar dari JYP!
Kumatikan
handphoneku, berjaga-jaga agar tidak ada yang mencoba menghubungi aku. Aku
masih saja belum membeli sebuah tiket untuk terbang ke indonesia. Tiba-tiba ada
seorang lelaki memakai jaket yang menutupi kepalanya duduk disebelahku.
“seharusnya
kau tidak lari dari masalah ini” ucapnya.
Aku kira dia
sedang berbicara di telepon. Aku biarkan dia berbicara, berpura-pura tidak
mendengar.
“apa jika kau
akan pulang ke indonesia semua masalah akan berakhir? Kau hanya akan
membelitkan masalah!”
hah?
Indonesia? Disekitar sini tidak ada orang indonesia. Aku rasa dia berbicara
kepadaku. Aku ingin sekali membuka penutup kepalanya. Tapi dia lebih dulu
membukanya.
“wooyoung-ah?
Kenapa menyusul aku kesini?” tanyaku
“ada kau
disisiku saja sudah membuat aku gila, apalagi kau harus pergi ninggalin aku ke
indonesia? Aku akan benar menjadi gila” ucapnya
“aku hanya
pergi ke indonesia seminggu, aku rindu dengan keluargaku dan juga ingin
menenangkan diri!” kataku
“apakah
keinginanmu sudah bulat?” tanyanya
“berikan aku
ketenangan” aku berdiri sambil memegang koperku.
“jlep” dia
memegang tanganku dan membawaku keluar dari bandara.
................................................................................................................................
“aku tidak
akan membiarkanmu pergi! tetaplah disini bersamaku. Aku akan menjagamu. Jangan
buat aku semakin gila” ucapnya tegas.
Aku dibawa
wooyoung pulang, tetapi kali ini dia mengajak aku ke dorm 2PM. Setelah sampai
ke dorm 2PM, di ruang TV terlihat junsu dan nichkhun sedang menonton drama.
“nichkhun-ah,
apa sekarang keadaanmu membaik?” aku melepas koperku dan berjalan menuju
nichkhun dan duduk disamping junsu.
Junsu: “whoa
whoa whoa, bukannya kau akan pergi ke indonesia?”
Aku: “aku
dipaksa wooyoung untuk tidak pergi”
Nichkhun:
“aku baik-baik saja. Bagaimana kau dengan wooyoung? Wooyoung dimana? Apa kau
sudah menyesal dengan keputusanmu untuk keluar dari JYP?!” ucapnya sinis
Wooyoung:
“dia tidak keluar dari JYP tapi hanya cuti seminggu untuk pulang kampung”
Aku menoleh
ke belakang. wooyoung berjalan kearahku lalu dia duduk disampingku dan
tangannya yang dingin mendekap ditangan kiriku.
Wooyoung:
“aku tak akan membiarkan gadis yang kucintai pergi begitu saja walaupun hanya
sebentar”
Junsu:
“sepertinya disini terlalu dramatis, aku akan pergi ke kamar saja” sambil
berdiri dan jalan keluar dari ruangan.
..........................................................................................................................
Malam tiba.
JYP mungkin sudah tau bahwa aku tidak jadi pulang ke indonesia, tapi dia tidak
tahu kalau sekarang ini aku sedang menginap di dorm JYP. Aku menuju balkon
lantai dua untuk melihat kerlap kerlip lampu dan juga melihat langit yang agak
cerah malam itu.
Nichkhun:
“sedang apa disini?” suaranya terlalu lembut hingga membuat aku merinding.
Aku: “ah
nichkhun-ah, kau membuatku kaget. aku hanya melihat keindahan kerlap kerlip
lampu warna-warni serta diiringi salju yang sangat keren dan tak pernah aku
rasakan ketika berada di indonesia”
Nichkhun:
“bagaimana kau dengan wooyoung? Dia telah menyatakan cintakah kepadamu?”
Lagi-lagi
nichkhun datang hanya menanyakan hubunganku dengan wooyoung. Sebenarnya aku
sudah bosan ditanya seputar itu. Tapi mau bagaimana, aku telah menganggapnya
sebagai seorang kakak dan hanya dia seorang manusia yang kujadikan tempat aku
berkeluh kesah dinegeri se keren ini.
Aku: “aku kan
sudah bilang, aku memang mempunyai rasa kepadanya karena dia terlalu baik
kepadaku”
Nichkhun: “hm
betapa beruntungnya dia memiliki cinta darimu”
Aku:
“memangnya aku pernah bilang kalau aku cinta sama dia?”
Nichkhun:
“matamu yang bicara”
Aku: “tapi
aku lebih beruntung karena punya kakak kakak an kaya nichkhun oppa..” aku
mengucapkan dengan kata manja
Nichkhun lalu
menggenggam tanganku dengan tangannya yang hangat. Dia mencium keningku.
Nichkhun:
“saranghae *namamu*...”
Aku
menganggap kata saranghae yang telah nichkhun katakan hanya kalimat sayang dari
kakak ke adiknya. Aku tersenyum kecil lalu melepaskan tangannya dan melihat ke
arah langit.
Aku:
“sepertinya aku benar-benar cinta...”
Nichkhun:
“cinta kepada siapa?” matanya berbinar memandang mataku
Aku:
“wooyoung..”
Nichkhun:
“aku akan pergi sekarang. Masuklah kedalam! Sepertinya malam ini akan terjadi
badai salju!” tegasnya
Nada suara
nichkhun menjadi tinggi, mungkin dia tidak mau terjadi apa-apa denganku. Aku
mengikutinya dari belakang. Lalu tiba-tiba.... dia membalikan badannya dan
berlari kecil kearahku lalu dia mencium lembut bibirku. Aku cepat-cepat
melepaskannya.
Aku: “OPPA!
Oppa kenapa! Kenapa kau berani seperti itu kepadaku? Bukankah kau oppa ku?
Seorang kakak apakah pantas melakukan seperti itu kepada adiknya?!”
Nichkhun:
“kamu salah! Apakah aku menganggapmu seorang adik? TIDAK! Apakah aku bisa
terima kau dekat dengan wooyoung? TIDAK! Apakah aku bisa terima bahwa kau
sekarang jatuh cinta dengannya? TIDAK! Kau tau apa? Sebelum wooyoung
menyukaimu, aku terlebih dulu mencintaimu!” air matanya menetes menyentuh
hidungnya yang mancung itu.
Aku: “kau
tau? Ini salahmu! Kenapa kau membiarkan aku terus bersama wooyoung? Padahal
dulu aku sempat menyukaimu. Kenapa kau baru meminta cintaku tetapi cinta ini
sudah kuberikan pada sahabatmu?” (maksudnya woo)
Nichkhun:
“oke! Ini emang salah! Cerita jalan kita memang salah! Kalau dulu aku tak
membiarkanmu bersama wooyoung, mungkin kau dan aku sekarang telah bersama”
Aku menangis
menuju kamar bekas jaybeom. Ketika akan melewati kamar wooyoung.
Wooyoung:
“kenapa kau menangis?” mengusap air mataku.
Aku: “aku
tidak apa-apa. Jaga dirimu baik-baik, tidurlah yang nyenyak jangan difikirkan”
Aku mencium
pipi wooyoung. Aku takut lelaki yang aku cintai saat ini melihat kejadian
antara aku dan nichkhun. Saat kutinggali wooyoung, wooyoung memegang pipinya
dan berlari ke arahku.
Wooyoung:
“saranghae! Jeongmal saranghae..”
Aku tersenyum
kecil lalu pergi meninggalkan woyoung sendirian di depan kamarnya. Ketika aku
akan masuk ke kamar bekas jaybeom, ditempat tidur ada chansung.
Aku: “mengapa
kau diam disini?”
Chansung:
“aku melihat semua yang telah kau lakukan dengan nichkhun! Rahasia ada
ditanganku...”
Aku: “aku
mohon kau tak menceritakannya pada wooyoung, aku sangat sangat sangat cinta kepadanya”
Chansung:
“aku tak menyangka kau menyakiti wooyoung, padahal dia sangat mencintaimu”
Aku:
“bagaimana caranya agar kau tidak menceritakan kepada personil 2PM yang lain?!”
Chansng:
“keluarlah dari JYPEntertainment! Aku sudah muak dengan tingkah lakumu! Aku
muak karena semua perhatian hanya kepadamu termasuk JYP! Pergilah ke
indonesia!”
Aku: “apa?
Apa kau sudah gila? Aku punya kontrak dengan JYP! Kalau aku kabur lalu
memutuskan keluar dari JYP aku bisa dituntut karena keluar dari perjanjian!!”
Chansung:
“terserah! Malam ini kau harus pergi atau aku yang akan membeberkan berita
kepada wooyoung? Dasar sombong! Baru kali ini artis yang baru masuk ke
manajemen sudah bertingkah berlebihan! NGACA dong wey”
Aku menangis
keluar kamar. Sejak pertama bertemu aku memang tak suka dengan sikap chansung
yang selalu iri terhadapku. Aku pergi ke ruang tengah dan memutuskan tidur
disitu. Aku benar-benar sudah membulatkan tekad besok pergi ke indonesia.
..........................................................................................................................................
Pagi buta aku
sudah pergi dengan ditemani nichkhun dan wooyoung ke bandara. Nichkhun hanya
terdiam melihat aku dengan wooyoung bercanda berdua.
Nichkhun:
“jagalah kesehatanmu baik-baik! Lain kali aku akan main ke rumahmu yang ada di
indonesia hehe” baru kali ini dia tertawa dengan terpaksa.
Aku hanya
tersenyum dan membawa koperku. Sebenarnya aku marah kepadanya tapi karena dia
telah mengantarkan aku, kemarahanku semakin reda.
Aku: “jagalah
lelaki yang aku cintai” ucapku
Nichkhun
memutuskan menunggu di loby, sedangkan wooyoung mengantarkan aku sampai masuk
ke pesawat. Setelah membeli tiket dan masuk kedalam pesawat. Lelaki yang aku
cintai itu mengajak berbicara.
Wooyoung:
”ketika kau akan pulang ke korea lagi, hubungi aku! Aku ingin menjadi orang
pertama yang bertemu denganmu” ucapnya pelan
Aku: “ookeh
:)” kuberikan seluruh senyumku yang istimewa kepadanya walaupun dengan hati
cemas.
Sebelum
masuk, aku mencium bibirnya. Lalu aku memeluk hangat tubuhnya.
Wooyoung:
“terimakasih telah menjadi first kiss buatku”
Aku berjalan
menuju pesawat dengan terus memandang wajahnya. Sesampainya di tempat duduk,
aku mengeluarkan handphone dan mengetik kata-kata yang tidak akan aku kirim
pada siapapun, tetapi hanya aku simpan di konsep.
Jang Wooyoung yang telah menjadi lelaki
yang sangat aku cinta,
Aku pergi ke indonesia bukan hanya
untuk seminggu, tapi untuk selamanya.
Aku harap kau dapat pengganti aku yang
lebih dari segalanya yang tidak akan pernah menyakitimu seperti aku.
Kau mengatakan aku ini first kiss
buatmu, tapi first kiss diriku bukan dirimu, tapi sahabatmu nichkhun.
Walaupun aku belum sempat menjadi
kekasihmu, aku yakin kita lebih dari seorang teman dekat.
Betapa jahatnya aku tidak pernah
mengatakan cinta kepadamu. Aku tau, kau begitu takut menyatakan cinta untukku
karena kau takut kelak akan menyakitiku.
Karena kau hanyalah PERTEMUAN SINGKAT
yang sangat indah buatku
Terimakasih kau telah menyayangi dan
mencintaiku.
Saranghae wooyoung, jeongmal
saranghae...
TAMAT
Ada yang
nangis? Wkwk
By: @nisags
Tidak ada komentar:
Posting Komentar