Follow My Twitter! ^-^

Senin, 11 Maret 2013

Laporan Pembedahan Tikus Anfisman

PENDAHULUAN
1.       Latar Belakang
Sistem organ – organ pada tikus sama dengan manusia , sehingga pada praktikum tentang morfologi, anatomi dan fisiologi menggunakan tikus sebagai percobaan. (Anonymous , 2009)
Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Praktikum ini dimaksudkan agar para praktikan dapat mengetahui sistematika, fisiologi, morfologi dari tikus.
1.2.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum tersebut adalah agar pra praktikan dapat melakukan pembedahan dari tubuh tikus.
Waktu dan Tempat

1.3.1 Waktu

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 28 February 2012 pukul 13.00 – 15.30 WIB. Karena pada saat pukul 15.30-16.00 diskusi dengan asisten.

1.3.2 Tempat

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Farmasi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi.
2.TINJAUAN PUSTAKA
TIKUS

2.2.1. Klasifikasi Tikus


Tikus yang dalam klasifikasinya dimasukan kedalam sub filum vertebrata ( hewan-hewan beruas tulang belakang ), kelas mamalia (hewan- hewan menyusui ), ordo rodentia ( hewan-hewan yang mengerat ) dan family murridae yang merupakan salah satu hama yang penting pada tanaman pertanian (pangan,horticulur,dan perkebunan). (Anonymous, 2009)

 Klasifikasi tikus yaitu ;


Kerajaan : Animalia

Fillum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo: : Rodentia
Super family : Muroidae

Familnya : Muridae

Sub suku : Murinae

Genus : Mus
Species : Musculus




2.2.2. Morfologi dan Anatomi


Tikus rumah memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung mereka ke ujung tubuh mereka. Bulu mereka berkisar dalam warna dari coklat muda sampai hitam dan pada umunya memiliki warna putih. Tikus memiliki ekor panjang yang memiliki sedikit bulu dan memiliki deretan lingkaran sisik. Tikus rumah cenderung memiliki panjang bulu ekor lebih gelap ketika hidup erat dengan manusia, mereka berkisar 12-30 gram berat badanya. Banyak bentuk-bentuk domestik tikus telah dikembangkan yang bervariasi dalam warna dari putih menjadi hitam dan dangan bintik-bintik. (Syariffauzi, 2009 ).

2.2.3. Sistem Pencenaan

Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan atau kelenjar-kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :

 a). Ingesti dan Digesti makanan.

 b). Absorbsi sari makanan.

 c). Eliminasi sisa makanan.


 Langkah-langkah pproses pencernaan makanan :

 1). Pencernaan di mulut dan di rongga mulut,makanan di giling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan di basahi oleh saliva.

 2). Disalurkan melalui foring dan asophogus.

 3). Pencernaan di lambung dan di usus halus. Dalam usus halus diubah menjadi asm-asam amino, monosakarida, gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain.

4). Absorsi air dlam usus besar akibatnya, isi yang tidak dicerna

Menjadi setengah padat (feses).

5). Feces dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada)

Kemudian ke anus. (Iqbal , 2007)



2.2.4. Sistem Eksresi

 Sistem ekskresi mamalia hampir sam dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di sebabkan oleh liingkun tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura. Bernafas kebanyakan dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke dalam keluar paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah. disini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh hemoglobin. (Ka ,462, 2008).

2.2.5.Sistem Reproduksi

 a). Tahap pembentukan spematozoa di bagi atas 3 tahap yaitu :

1. Spermatogenesis.

Meupakan tahap spermatogenea yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosot primer. Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti sel nya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit skunder.

2. Tahapan meiosis

Spermatosid primer, menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis 1, yang kemudian diikuti dengan meiosis 2.

3. Tahapan spermiogenesis

Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang memiliki 4 fase yaitu fase golgi, fase tulup, fase akrosom, dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masuk. (Iqbal, 2008).

3.METODOLOGI
3.3 Alat dan Fungsi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
·         1 set alat bedah

Fungsi untuk membedah. Pinset, gunting operasi dan spatel
·         Nampan

Fungsi sebagai tempat untuk membedah
·         Sarung tangan

Fungsi untuk melindungi tangan dan sebagai alat pelengkap dalam proses pembedahan
3.2 Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
3.2 Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Tikus jantan dan Tikus Betina : sebagai bahan pengamatan.
Tissue dan lap : untuk membersihkan darah tikus
Air : Untuk membersihkan alat-alat bedah yang kotor terkena darah dan juga untuk mencuci tangan
Sabun cair: untuk  mencuci tangan sehabis praktikum
3.3 Skema Kerja

Berikut skema kerja dari praktikum tersebut :
Dibius dengan chlorofoam menggunakan kapas
Diletakkan dinampan dan ke empat kakinya ditali dengan benang kasur
Dibedah
 Diamati bagian – bagiannya
Difoto bagian dalam tikus
Dilihat perbedaan Tikus jantan dan tikus betinanya
4. PEMBAHASAN


4. 1 Analisa Prosedur

Pertama – tama hal yang harus dilakukan adalah dipersiapkan alat dan bahan. Untuk percobaan pertama yaiu tikus. Sebelum tikus di bedah, tikus dimatikan terlebih dahulu dengan larutan chlorofoam, fungsi dari chlorofoam yaitu sebagai obat bius untuk mematikan tikus. Setelah tikus mati, bedah tikus dengan menggunakan gunting dan diusahkan agar tidak mengenai organ dalammnya, jika mengenai organ dalam maka organ dalam tersebut tidak akan bisa di amati.
4.2 Analisa Hasil

Pada percobaan dari sitematika, morfologi, anatomi dan fisiologi diperoleh hasil yaitu sebagai berikut.
Pada tikus terdapat organ – organ yaitu paru – paru yang dilindungi oleh diagfragma, tedapat lambung yang tersambung dengan usus, terdapat hati pula. Dan sistematika pencernaan tikus yaitu dari rongga mulut menuju esofagus lalu menuju ke lambung, setelah itu ke usus halua dan usus besar dan berakhir di kloaka.
5. PENUTUP



5.1 Kesimpulan
 Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah di lakukan yaitu
Tikus termasuk jenis hewan vertebrata

Organ dalam tubuh tikus mirip dengan manusia

Sistem pencernaan atau kelenjar – kelenjar yang berhubungan

Sistem eksresi tikus ( mamalia ) hampir sama dengan manusia

Sistem repoduksi tikus terbagi atas 3 tahap yaitu:
Spermatogenesis
Tahap meiosis
Tahap spermiogenesis
5.2 Saran

Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar