Follow My Twitter! ^-^

Senin, 11 Maret 2013

Laporan Pembedahan Tikus Anfisman

PENDAHULUAN
1.       Latar Belakang
Sistem organ – organ pada tikus sama dengan manusia , sehingga pada praktikum tentang morfologi, anatomi dan fisiologi menggunakan tikus sebagai percobaan. (Anonymous , 2009)
Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Praktikum ini dimaksudkan agar para praktikan dapat mengetahui sistematika, fisiologi, morfologi dari tikus.
1.2.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum tersebut adalah agar pra praktikan dapat melakukan pembedahan dari tubuh tikus.
Waktu dan Tempat

1.3.1 Waktu

Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 28 February 2012 pukul 13.00 – 15.30 WIB. Karena pada saat pukul 15.30-16.00 diskusi dengan asisten.

1.3.2 Tempat

Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Farmasi – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi.
2.TINJAUAN PUSTAKA
TIKUS

2.2.1. Klasifikasi Tikus


Tikus yang dalam klasifikasinya dimasukan kedalam sub filum vertebrata ( hewan-hewan beruas tulang belakang ), kelas mamalia (hewan- hewan menyusui ), ordo rodentia ( hewan-hewan yang mengerat ) dan family murridae yang merupakan salah satu hama yang penting pada tanaman pertanian (pangan,horticulur,dan perkebunan). (Anonymous, 2009)

 Klasifikasi tikus yaitu ;


Kerajaan : Animalia

Fillum : Chordata

Kelas : Mamalia

Ordo: : Rodentia
Super family : Muroidae

Familnya : Muridae

Sub suku : Murinae

Genus : Mus
Species : Musculus




2.2.2. Morfologi dan Anatomi


Tikus rumah memiliki panjang 65-95 mm dari ujung hidung mereka ke ujung tubuh mereka. Bulu mereka berkisar dalam warna dari coklat muda sampai hitam dan pada umunya memiliki warna putih. Tikus memiliki ekor panjang yang memiliki sedikit bulu dan memiliki deretan lingkaran sisik. Tikus rumah cenderung memiliki panjang bulu ekor lebih gelap ketika hidup erat dengan manusia, mereka berkisar 12-30 gram berat badanya. Banyak bentuk-bentuk domestik tikus telah dikembangkan yang bervariasi dalam warna dari putih menjadi hitam dan dangan bintik-bintik. (Syariffauzi, 2009 ).

2.2.3. Sistem Pencenaan

Sistem pencernaan terdiri atas saluran pencernaan atau kelenjar-kelenjar yang berhubungan, fungsinya untuk :

 a). Ingesti dan Digesti makanan.

 b). Absorbsi sari makanan.

 c). Eliminasi sisa makanan.


 Langkah-langkah pproses pencernaan makanan :

 1). Pencernaan di mulut dan di rongga mulut,makanan di giling menjadi kecil-kecil oleh gigi dan di basahi oleh saliva.

 2). Disalurkan melalui foring dan asophogus.

 3). Pencernaan di lambung dan di usus halus. Dalam usus halus diubah menjadi asm-asam amino, monosakarida, gliserida, dan unsur-unsur dasar yang lain.

4). Absorsi air dlam usus besar akibatnya, isi yang tidak dicerna

Menjadi setengah padat (feses).

5). Feces dikeluarkan dari dalam tubuh melalui kloaka (bila ada)

Kemudian ke anus. (Iqbal , 2007)



2.2.4. Sistem Eksresi

 Sistem ekskresi mamalia hampir sam dengan manusia, tetapi sedikit berbeda yang di sebabkan oleh liingkun tempat tinggalnya. Paru-paru terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di selaputi karung di dinding dikenal sebagai pelura. Bernafas kebanyakan dilakukan olh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke dalam keluar paru-paru melalui frakhea dan broknial tubes yang bercabang dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang penuhi darah. disini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di angkut oleh hemoglobin. (Ka ,462, 2008).

2.2.5.Sistem Reproduksi

 a). Tahap pembentukan spematozoa di bagi atas 3 tahap yaitu :

1. Spermatogenesis.

Meupakan tahap spermatogenea yang mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosot primer. Spermatosit primer mengandung kromosom diploid (2n) pada inti sel nya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit skunder.

2. Tahapan meiosis

Spermatosid primer, menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis 1, yang kemudian diikuti dengan meiosis 2.

3. Tahapan spermiogenesis

Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa yang memiliki 4 fase yaitu fase golgi, fase tulup, fase akrosom, dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa masuk. (Iqbal, 2008).

3.METODOLOGI
3.3 Alat dan Fungsi
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah:
·         1 set alat bedah

Fungsi untuk membedah. Pinset, gunting operasi dan spatel
·         Nampan

Fungsi sebagai tempat untuk membedah
·         Sarung tangan

Fungsi untuk melindungi tangan dan sebagai alat pelengkap dalam proses pembedahan
3.2 Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
3.2 Bahan dan Fungsi

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Tikus jantan dan Tikus Betina : sebagai bahan pengamatan.
Tissue dan lap : untuk membersihkan darah tikus
Air : Untuk membersihkan alat-alat bedah yang kotor terkena darah dan juga untuk mencuci tangan
Sabun cair: untuk  mencuci tangan sehabis praktikum
3.3 Skema Kerja

Berikut skema kerja dari praktikum tersebut :
Dibius dengan chlorofoam menggunakan kapas
Diletakkan dinampan dan ke empat kakinya ditali dengan benang kasur
Dibedah
 Diamati bagian – bagiannya
Difoto bagian dalam tikus
Dilihat perbedaan Tikus jantan dan tikus betinanya
4. PEMBAHASAN


4. 1 Analisa Prosedur

Pertama – tama hal yang harus dilakukan adalah dipersiapkan alat dan bahan. Untuk percobaan pertama yaiu tikus. Sebelum tikus di bedah, tikus dimatikan terlebih dahulu dengan larutan chlorofoam, fungsi dari chlorofoam yaitu sebagai obat bius untuk mematikan tikus. Setelah tikus mati, bedah tikus dengan menggunakan gunting dan diusahkan agar tidak mengenai organ dalammnya, jika mengenai organ dalam maka organ dalam tersebut tidak akan bisa di amati.
4.2 Analisa Hasil

Pada percobaan dari sitematika, morfologi, anatomi dan fisiologi diperoleh hasil yaitu sebagai berikut.
Pada tikus terdapat organ – organ yaitu paru – paru yang dilindungi oleh diagfragma, tedapat lambung yang tersambung dengan usus, terdapat hati pula. Dan sistematika pencernaan tikus yaitu dari rongga mulut menuju esofagus lalu menuju ke lambung, setelah itu ke usus halua dan usus besar dan berakhir di kloaka.
5. PENUTUP



5.1 Kesimpulan
 Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum yang telah di lakukan yaitu
Tikus termasuk jenis hewan vertebrata

Organ dalam tubuh tikus mirip dengan manusia

Sistem pencernaan atau kelenjar – kelenjar yang berhubungan

Sistem eksresi tikus ( mamalia ) hampir sama dengan manusia

Sistem repoduksi tikus terbagi atas 3 tahap yaitu:
Spermatogenesis
Tahap meiosis
Tahap spermiogenesis
5.2 Saran

Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan untuk para praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang akan dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat.

Senyawa Hidrokarbon

Bidang sandang
Senyawa-senyawa turunan hi-drokarbon yang berperan di bidang pakaian, antara lain kapas, wol (merupakan suatu protein), sutra (protein), nilon (polimer), dan serat sintetis.
Bidang Papan
Bidang papan, senyawa turunan hidrokarbon yang berperan, antara lain selulosa, kayu, lignin, dan polimer.
Bidang Perdagangan
Minyak bumi merupakan senyawa hidrokarbon yang menjadi komoditi perdagangan yang sangat penting bagi dunia karena minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling utama saat ini. Hasil penyulingan minyak bumi banyak menghasilkan senyawa-senyawa hidrokarbon yang sangat penting bagi kehidupan manusia, seperti bensin, petroleum eter (minyak tanah), gas elpiji, minyak pelumas, lilin, dan aspal.
Bidang Seni dan Estetika

Di bidang seni, senyawa hidrokarbon yang sering dipakai, antara lain lilin (wax) untuk melapisi suatu karya pahat agar tampak lebih mengkilat. Bahkan ada seniman yang membuat patung dari lilin dengan cara memadatkan lilin dalam ukuran besar kemudian dipahat atau diukir sesuai  keinginan sang seniman. selain itu juga ada seni pewarnaan, baik pada kain maupun benda-benda lain menggunakan senyawa-senyawa kimia. Bahan-bahan yang dilapisi dengan lilin akan tampak lebih menarik dan di samping itu juga akan terhindar dari air karena air tidak dapat bereaksi dengan lilin karena perbedaan kepolaran.
Senyawa Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon.Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon alifatik

Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.


a. Senyawa alifatik jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal saja. Golongan ini dinamakan alkana. Deret homolog senyawa alkana:Suku ke        n             rumus molekul  nama     titik didih
Suku ke n            rumus molekul  nama                     (°C/1 atm)          massa 1 mol dalam g
1              1             CH4                        metana                                -161                       16
2              2              C2H6                      etana                    -89                          30
3              3              C3H8                      propana               -44                         44
4              4              C4H10                   butana                  -0.5                        58
5              5              C5H12                   pentana               36                           72
6              6              C6H14                   heksana               68                           86
7              7              C7H16                   heptana               98                           100
8              8              C8H18                   oktana                  125                         114
9              9              C9H20                   nonana                 151                         128
10           10           C10H22                 dekana                 174                         142




b. Senyawa alifatik tak jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh:

 1. Senyawa alkena

Lima suku pertama alkena
Suku ke                n             rumus struktur                                                  nama
1                              2              CH2 = CH2                                                          etena
 2                             3              CH2 = CH - CH3                                                 propena

 3                             4              CH2 = CH - CH2 - CH3                                      1-butena
 4                             5             CH2 = CH - CH2 - CH2 - CH3                           1-pentena
 5                             6             CH2 = CH - CH2 - CH2 -CH2 - CH3                1-heksena

 2. Senyawa Alkuna
Suku ke                n             rumus molekul  nama
2              2              C2H2     etuna
3              3              C3H4     propuna
4              4              C4H6     butuna
5              5              C5H8     pentuna
6              6              C6H10  heksuna
7              7              C7H12  heptuna
8              8              C8H14  oktuna
9              9              C9H16  nonuna
10           10           C10H18 dekuna




Senyawa hidrokarbon siklik

Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan aromatik.

senyawa alisiklik yaitu senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.Contoh senyawa alisiklik

b. Senyawa aromatik yaitu senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena. Contoh senyawa aromatik
a. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan satu substituen yang terikat pada cincin Benzena
 Perhatikan beberapa contoh berikut:                                                  
Etil benzena                       bromobenzena                 nitrobenzena
                                                               


 Dari ketiga contoh di atas, dapat terlihat bahwa gugu alkil seperti etil, golongan halogen seperti bromo, dan gugus nitro dituliskan sebagai awalan pada benzena.

Benzena yang kehilangan satu atom H disebut fenil (C6H5-) dengan struktur sebagai berikut:
fenil


Sehingga klorobenzena dapat juga disebut fenilklorida dan bromobenzena dapai disebut fenilbromina
klorobenzena = fenilklorida


Sedangkan toluena yang kehilangan satu atom Hnya disebut benzil dengan struktur sebagai berikut:
Benzil


Sehingga, senyawa turunan benzena yang tersusun dari toluena yang kehilangan satu atom H diberi nama dengan awalan benzil, seperti contoh dibawah ini:
Benzilamina


b. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan dua substituen yang terikat pada cincin Benzena
 Jika terdapat dua jenis substituen, maka posisi substituen dapat dinyatakan dengan awalan o (orto), m (meta), p (para) atau dengan menggunakan angka.                                                                         
                                                               

                                               
                                                               
orto                       meta                     para      
                                                                               


Perhatikan contoh-contoh berikut:                                                                          
o-dibromobenzena                        m-kloroanilina                 
 p-nitrofenol     
                                                                               


Urutan prioritas penomoran untuk beberapa substituen yang umum:

Arah tanda panah menunjukkan substituen yang semakin prioritas,
maka penomorannya dengan nomor yang semakin kecil


c. Tata Nama Senyawa Turunan Benzena dengan lebih dari dua substituen yang terikat pada cincin benzena
 Sedangkan jika terdapat tiga substituen atau lebih pada cincin benzena, maka sistem o, m, p tidak dapat diterapkan lagi dan hanya dapat dinyatakan dengan angka. Perhatikan contoh berikut:                                                
1,2,4-trinitro benzena                    2,4,6-trinitotoluena


Urutan prioritas penomoran sama denganprioritas penomoran pada tata nama benzena yang tersubtitusi oleh dua substituen.

Catatan Penting!
 Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana yang bergugus fungsi atau rantai alkana yang terdiri dari 7 atom karbon atau lebih, maka cincin benzena dianggap sebagai substituen bukan lagi sebagai induk.
 Perhatikan contoh berikut:
2-fenil-1-etanol



2-feniloktana
Cara-cara pembuatan klorobenzena/ bromobenzena:

(a)     Klorobenzena dan bromobenzena dibuat dengan reaksi langsung klor atau bromo dengan benzena, disertai katalis asam Lewis FeCl3/ FeBr3/ AlBr3 yang berfungsi sebagai “halogen carrier”.

(b)     Klorobenzena dapat dibuat dengan proses Raschig, yaitu mereaksikan benzena dengan HCl dan oksigen pada 2500C dan katalis  CuCl2.
1. Alkil halida ( RX )

Alkil halida merupakan senyawa hidrokarbon yang mana salah satu atom hidrogennya digantikan oleh atom halogen ( halogen yang terikat pada atom karbon yang berikatan tunggal ).

Contoh : CH3I, CH3CH2Cl
Alkil halida mempunyai rumus umum CnH2n+1X (X umumnya berupa Cl/ Br/ I). Bila ditinjau dari jenis atom C yang mengikat X, alkil halida dibedakan menjadi alkil halida primer/ sekunder/ tersier. Bila X diikat oleh atom C primer maka alkil halida tersebut dinamakan alkil halida primer. Ketentuan serupa itu berlaku pula untuk alkil halida sekunder dan tersier. Kelompok senyawa halida tidak jenuh ada beberapa macam, di antaranya: CH=CH-Cl(vinil klorida), CH=CH-CH2Br (alil bromida), dan CHCl=CCl2 (trikloroetena). Masing-masing contoh tersebut berbeda sifat, cara pembuatan, dan kegunaannya.
Nama Senyawa Hasil Reaksi Halogenasi benzena
Atom Halogen   Rumus Kimia      Nama
Br            C6H5Br Bromobenzena
Cl            C6H5Cl  Klorobenzena
I               C6H5l     Iodobenzena
Reaksi antara benzena dan alkil halida disebut sintesis Friedel Crafts:

 Jadi, alkil benzena yang terbentuk adalah (E) etil benzena.

2. Reaksi Nitrasi

 Pada reaksi nitrasi, atom H digantikan oleh gugus nitro (NO2). Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat (HNO3) dengan katalisator asam sulfat pekat (H2SO4).

 Senyawa yang terbentuk memiliki nama nitrobenzena.

3. Reaksi Sulfonasi

 Pada reaksi sulfonasi, atom H digantikan oleh gugus sulfonat (SO3H). Pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat berasap (H2SO4 + SO3) pada suhu 40 °C.


 Senyawa yang terbentuk memiliki nama asam benzena sulfonat.

4. Reaksi Alkilasi

 Pada reaksi alkilasi, atom H digantikan oleh gugus alkil (CnH2n+1). Pereaksi yang digunakan adalah alkil halida dengan katalisator aluminium klorida (AlCl3).

 Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada gugus alkil yang mensubstitusi atom H. Berikut contoh penamaan alkil benzena.

 Tabel 2. Nama Senyawa Hasil Reaksi Alkilasi
Atom Halida       Rumus Kimia      Nama
CH3Cl    C6H5CH3              Metilbenzena
CH3CH2Cl            C6H5CH2CH3      Etilbenzena
CH3CH2CH2Cl    C6H5CH2CH2CH3              Propilbenzena


Contoh Soal 2 :

 Nama untuk senyawa turunan benzena dengan rumus struktur


Kunci Jawaban :

 Penamaan orto, meta, dan para untuk senyawa turunan benzena menunjukkan letak 2 gugus atom yang diikat oleh nomor atom C pada cincin benzena; kedudukan orto (atom C1 dan C2), meta (atom C1 dan C3), sedangkan pada para (atom C1 dan C4). Jadi, nama untuk senyawa turunan benzena tersebut adalah (C) parahidroksi anilina.

5. Reaksi Asilasi

 Pada reaksi asilasi, atom H digantikan oleh gugus asil (CH3C=O). Pereaksi yang digunakan adalah halida asam, seperti CH3COCl (asetil klorida) dan CH3CH2C=OCl (propanoil klorida) dengan katalisator aluminium klorida (AlCl3).

 Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada gugus asil yang mensubstitusi atom H.

 Tabel 3. Nama Senyawa Hasil Reaksi Asilasi
Gugus Asil           Rumus Kimia      Nama
CH3COCl              C6H5COCH3        Asetofenon
CH3CH2Cl            C6H5COCH2CH3                Fenil etil keton
4. Klorobenzena

 Klorobenzena adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H5Cl  Senyawa ini memiliki warna bening (colorless) dan mudah terbakar. Klorobenzena dapat diperoleh dengan cara mereaksikan fenol dan fosfor pentaklorida. Klorobenzena tidak larut di dalam air serta memiliki titik leleh –45 °C dan titik didih 131 °C. Berikut struktur molekul klorobenzena.
5. Asam Benzoat

 Asam benzoat adalah senyawa turunan benzena dengan rumus kimia C6H6CO2  Asam benzoat memiliki sifat fisis di antaranya titik leleh 122 °C (252 °F) dan titik didih 249 °C (480 °F). Penggunaan utama dari asam benzoat adalah sebagai pengawet makanan. Berikut struktur molekul asam benzoat.
6. Nitrobenzena

 Nitrobenzena memiliki rumus kimia C6H5NO2  Turunan benzena ini dikenal juga dengan nama nitrobenzol atau minyak mirbane. Nitrobenzena memiliki aroma almond, namun bersifat racun. Perhatikanlah struktur molekul nitrobenzena berikut.
8. Fenol

 Fenol dikenal juga dengan nama asam karbolat. Turunan benzena ini merupakan padatan kristalin yang tidak berwarna. Rumus kimianya adalah C6H5OH  Dari nama dan rumus kimianya, dapat diduga bahwa senyawa fenol mengandung gugus hidroksil (–OH) yang terikat pada cincin benzena. Sifat-sifat fenol di antaranya, kelarutannya di dalam air 9,8 g/100 mL, titik leleh 40,5 °C, dan titik didih 181,7 °C. Perhatikanlah struktur molekul fenol berikut.
9. Asam Salisilat

 Asam salisilat merupakan turunan benzena yang tergolong asam karboksilat sehingga asam salisilat memiliki gugus karboksil (–COOH). Adanya gugus ini menyebabkan asam salisilat dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Misalnya, reaksi asam salisilat dengan metanol akan menghasilkan metil salisilat. Asam salisilat bersifat racun jika digunakan dalam jumlah besar, tetapi dalam jumlah sedikit asam salisilat digunakan sebagai pengawet makanan dan antiseptik pada pasta gigi. Perhatikan struktur molekul asam salisilat berikut.

10. TNT (Trinitrotoluene)

 TNT (Trinitrotoluene) merupakan senyawa turunan benzena yang bersifat mudah meledak. Senyawa TNT diperoleh melalui reaksi nitrasi toluena. TNT digunakan sebagai bahan peledak untuk kepentingan militer dan pertambangan.

 Senyawa TNT (Trinitrotoluene) dibuat dengan cara mereaksikan toluena dan asam nitrat pekat, serta dibantu katalis asam sulfat pekat. Berikut reaksi pembentukan TNT.

Alkohol merupakan salah satu senyawa turunan alkana yang paling sederhana dengan gugus fungsi –OH dan


English: benzyl alcohol Polski: alkohol benzylowy (Photo credit: Wikipedia)

rumus umum CnH2n+2O.
Rumus penentuan tata nama alkohol dengan rantai C yang bercabang secara umum adalah: (no.cabang)-(nama cabang)-(no.gugus fungsi)-(nama rantai induk)

Contohnya adalah:
 CHOH-CH2-CH2-CH3: 1-butanol
 CH3-CHOH-CH2-CH3: 2-butanol
 CHOH-CH-CH3-CH3: 2-metil-1-propanol
Eter:
Contoh :


CH3–CH2–O–CH2–CH3

R = R1(eter homogen)


CH3–O–CH2–CH2–CH3

R-R1(eter majemuk)
Contohny adl CO(NH2)2=UREA
 amina dibagi menjdi bbrapa:
 1. Amina primer
 cth:metilamina/metanamina(CNH5)
 2. Amina sekunder
 cth:dimetilamina(C2NH7)
 3. Amina tersier
 cth:trimetilamina(C3NH9)
 4. Ion amonium
 cth:kolin(C5H14NO+)

Josh Groban - You Raise Me Up Lyrics

 When I am down and, oh my soul, so weary;
 When troubles come and my heart burdened be;
 Then, I am still and wait here in the silence,
 Until you come and sit awhile with me.

 You raise me up, so I can stand on mountains;
 You raise me up, to walk on stormy seas;
 I am strong, when I am on your shoulders;
 You raise me up... To more than I can be.

 You raise me up, so I can stand on mountains;
 You raise me up, to walk on stormy seas;
 I am strong, when I am on your shoulders;
 You raise me up... To more than I can be.

 There is no life - no life without its hunger;
 Each restless heart beats so imperfectly;
 But when you come and I am filled with wonder,
 Sometimes, I think I glimpse eternity.

 You raise me up, so I can stand on mountains;
 You raise me up, to walk on stormy seas;
 I am strong, when I am on your shoulders;
 You raise me up... To more than I can be.

 You raise me up, so I can stand on mountains;
 You raise me up, to walk on stormy seas;
 I am strong, when I am on your shoulders;
 You raise me up... To more than I can be.

 You raise me up... To more than I can be.

HERBARIUM BUNGA BOUGAINVILLE

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan                      :  Plantae
Divisi                           : Magnoliophyta
Kelas                           : Magnoliopsida
Ordo                            : Caryophyllales
Famili                          : Nyctaginaceae
Genus                          : Bougainvillea
Suku                            :Nyctaginaceae
Nama daerah               :Bugenfil (Jawa).
 Nama asing                :Ye zi hua (C).
 Nama simplisia           :Flos Bougainvilleae Glabrae (bunga bugenfil).
Spesies
Bougainvillea buttiana
Bougainvillea glabra
Bougainvillea peruviana
Bougainvillea spectabilis
Bougainvillea spinosa
Sifat Bugenfil             :Rasa pahit, bersifat hangat
Bagian yang digunakan : Bunga dan batang yang dikeringkan.
Khasiat Bugenfil         :   Bunga digunakan untuk keputihan (lekore), haid tidak teratur, penyegar badan, adstringen dan sirkulasi darah
Batang digunakan untuk  hepatitis.
Cara Pemakaian          :Untuk minum, rebus 9-15 g bunga atau batang.

Kandungan Bugenfil  : Daun, bunga, akar, dan kulit batang mengandung saponin dan polifenol. Dari Bougainvillea glabra var. Sanderiana Hort telah diisolasi 4 jenis bougainvillein, yaitu betanidin, isobetarudin, 6-c beta-sophoroside, dan 6-0-rhamnosyl sophoroside.


Morfologi Bugenfil
Tanaman bougenville  termasuk tanaman perdu tegak, tinggi tanaman kira-kira 2-4 meter. Sistem perakarannya  adalah tunggang. Dengan akar-akar cabang yang melebar ke semua arah dengan kedalaman 40  cm – 80 cm. Akar yang terletak dekat permukaan tanah kadang tumbuh terus atau akar bakal tanaman bara.
Bougenville  merupakan perdu yang memanjatdan menggantung, tinggi 0,3 m – 10 m. batang memiliki cabang berkayu bulat, beruas, dan memiliki diameter 5 mm – 8 mm, berwarna coklat dan majemuk.
Bunga bogenville termasuk bunga majemuk, payung 3  – 15 bunga. Bunga beranekaragam ada kuning, merah, merah jambu, ungu, putih dan sebagainya.  Kelopak bunga berbentuk tabung 2 – 4 mm. taju bunga 5 -8, berbentuk paku, berambut halus.
Pasangan daun yang sama dihubungkan dengan tonjolan yang melintang. Daun menyirip berdaun satu, helaian daun lebar bulat sampai memanjang, bertepi rata, bertulang menyirip atau bertulang tiga sampai lima. Bougenville memiliki buah buni yang masak hitam megnkilat, panjang 1 cm, bebiji dua atau karena kegagalan berbiji satu dan tidak memiliki lekukan.


Gravimetri

Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan.
Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan

Giselle - Pencuri Hati (with Kort Gitar) Lyrics

Intro: C G G#

C               C#
 Hanya ingin berdiam
 F     G            C
 Di keheningan malam
 Fm          Bb
 Membayangkanmu di depanku
 G#
 Aura dirimu mempesonaku
 Giselle

C     F      Dm
 Dan ku terdiam
 G                   C
 Di keheningan malam
 E         D#m D#
 Ku ingin memastikan diri
 G#            C#         G
 Apakah ku t’lah jatuh hati

Reff :
 C   Am-Dm   F
 Kepadamu pencuri hati
 C     Am                G
 Yang tak ku sangka kan datang secepat ini
 C   Dm          F
 Padamu pencuri hati
 Am      Cm       G       C Dm Cm
 Biarkan ini menjadi melodi cinta berdua

Cm Am Dm
 Dan ku terdiam
 C
 Di keheningan malam
 Fm    Bb     D#
 Ku ingin memastikan diri
 G#          Dm     G
 Apakah ku t’lah jatuh hati

Reff:
 C      Am     F
 Kepadamu pencuri hati
 Dm             C      Am          Gm
 Yang tak ku sangka kan datang secepat ini
 C  Am     F
 Padamu pencuri hati
 C       Am      Dm     G      C-Gm Em D Dm
 Biarkan ini menjadi melodi cinta berdua

Int: F C
 G-Cm Gm Dm G

Reff:
 C
 Kepadamu pencuri hati (pencuri hati)
 Am         D          Am         C     G
 Yang tak ku sangka kan datang secepat ini
 Em  Am      F
 Padamu pencuri hati
 Em           Am           G
 Biarkan ini menjadi melodi cinta berdua

C   Am      F
 Kepadamu pencuri hati
 C        Am         Dm     G
 Yang tak ku sangka kan datang secepat ini
 C   Am    F
 Padamu pencuri hati
 C       Am          Gm        C Am D C Am
 Biarkan ini menjadi melodi cinta berdua

C                 G C Am Dm
 Pencuri hatiku…
 Am        G
 Pencuri hatiku… Berdua…