Bidang sandang
Senyawa-senyawa turunan hi-drokarbon yang
berperan di bidang pakaian, antara lain kapas, wol (merupakan suatu protein),
sutra (protein), nilon (polimer), dan serat sintetis.
Bidang Papan
Bidang papan, senyawa
turunan hidrokarbon yang berperan, antara lain selulosa, kayu, lignin, dan
polimer.
Bidang Perdagangan
Minyak bumi merupakan
senyawa hidrokarbon yang menjadi komoditi perdagangan yang sangat penting bagi
dunia karena minyak bumi merupakan salah satu sumber energi yang paling utama
saat ini. Hasil penyulingan minyak
bumi banyak menghasilkan senyawa-senyawa hidrokarbon yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, seperti bensin, petroleum eter (minyak tanah), gas elpiji,
minyak pelumas, lilin, dan aspal.
Bidang Seni dan Estetika
Di bidang seni, senyawa
hidrokarbon yang sering dipakai, antara lain lilin (wax) untuk melapisi suatu
karya pahat agar tampak lebih mengkilat. Bahkan ada seniman yang membuat patung
dari lilin dengan cara memadatkan lilin dalam ukuran besar kemudian dipahat atau
diukir sesuai keinginan sang seniman.
selain itu juga ada seni pewarnaan, baik pada kain maupun benda-benda lain
menggunakan senyawa-senyawa kimia. Bahan-bahan yang dilapisi dengan lilin akan
tampak lebih menarik dan di samping itu juga akan terhindar dari air karena air
tidak dapat bereaksi dengan lilin karena perbedaan kepolaran.
Senyawa Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon
merupakan senyawa karbon yang paling sederhana. Dari namanya, senyawa
hidrokarbon adalah senyawa karbon yang hanya tersusun dari atom hidrogen dan
atom karbon.Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon
terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik.
Senyawa hidrokarbon
alifatik
Senyawa hidrokarbon
alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu
memungkinkan bercabang. Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon
alifatik terbagi menjadi senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh.
a. Senyawa alifatik jenuh
adalah senyawa alifatik yang rantai C nya hanya berisi ikatan-ikatan tunggal
saja. Golongan ini dinamakan alkana. Deret homolog senyawa alkana:Suku ke n rumus
molekul nama titik didih
Suku ke n rumus molekul nama
(°C/1 atm) massa 1 mol dalam g
1 1 CH4 metana -161 16
2 2 C2H6 etana -89 30
3 3 C3H8 propana -44 44
4 4 C4H10 butana -0.5 58
5 5 C5H12 pentana
36 72
6 6 C6H14 heksana 68 86
7 7 C7H16 heptana 98 100
8 8 C8H18 oktana 125 114
9 9 C9H20 nonana 151 128
10 10 C10H22 dekana 174 142
b. Senyawa alifatik tak
jenuh adalah senyawa alifatik yang rantai C nya terdapat ikatan rangkap dua
atau rangkap tiga. Jika memiliki rangkap dua dinamakan alkena dan memiliki
rangkap tiga dinamakan alkuna. Contoh senyawa hidrokarbon alifatik tak jenuh:
1. Senyawa alkena
Lima suku pertama alkena
Suku ke n rumus
struktur nama
1 2 CH2 = CH2 etena
2 3
CH2 = CH - CH3 propena
3 4 CH2 = CH - CH2 - CH3 1-butena
4
5 CH2 = CH - CH2 - CH2 - CH3 1-pentena
5
6 CH2 = CH - CH2 - CH2 -CH2 -
CH3 1-heksena
2. Senyawa Alkuna
Suku ke n rumus molekul nama
2 2
C2H2 etuna
3 3
C3H4 propuna
4 4
C4H6 butuna
5 5
C5H8 pentuna
6 6
C6H10 heksuna
7 7
C7H12 heptuna
8 8
C8H14 oktuna
9 9
C9H16 nonuna
10 10 C10H18 dekuna
Senyawa hidrokarbon
siklik
Senyawa hidrokarbon
siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu
mungkin juga mengikat rantai samping. Golongan ini terbagi lagi menjadi senyawa
alisiklik dan aromatik.
senyawa alisiklik yaitu
senyawa karbon alifatik yang membentuk rantai tertutup.Contoh senyawa alisiklik
b. Senyawa aromatik yaitu
senyawa karbon yang terdiri dari 6 atom C yang membentuk rantai benzena. Contoh
senyawa aromatik
a. Tata Nama Senyawa
Turunan Benzena dengan satu substituen yang terikat pada cincin Benzena
Perhatikan beberapa contoh berikut:
Etil benzena bromobenzena nitrobenzena
Dari ketiga contoh di atas, dapat terlihat
bahwa gugu alkil seperti etil, golongan halogen seperti bromo, dan gugus nitro
dituliskan sebagai awalan pada benzena.
Benzena yang kehilangan
satu atom H disebut fenil (C6H5-) dengan struktur sebagai berikut:
fenil
Sehingga klorobenzena
dapat juga disebut fenilklorida dan bromobenzena dapai disebut fenilbromina
klorobenzena =
fenilklorida
Sedangkan toluena yang
kehilangan satu atom Hnya disebut benzil dengan struktur sebagai berikut:
Benzil
Sehingga, senyawa turunan
benzena yang tersusun dari toluena yang kehilangan satu atom H diberi nama
dengan awalan benzil, seperti contoh dibawah ini:
Benzilamina
b. Tata Nama Senyawa
Turunan Benzena dengan dua substituen yang terikat pada cincin Benzena
Jika terdapat dua jenis substituen, maka
posisi substituen dapat dinyatakan dengan awalan o (orto), m (meta), p (para)
atau dengan menggunakan angka.
orto meta para
Perhatikan contoh-contoh
berikut:
o-dibromobenzena m-kloroanilina
p-nitrofenol
Urutan prioritas
penomoran untuk beberapa substituen yang umum:
Arah tanda panah
menunjukkan substituen yang semakin prioritas,
maka penomorannya dengan
nomor yang semakin kecil
c. Tata Nama Senyawa
Turunan Benzena dengan lebih dari dua substituen yang terikat pada cincin
benzena
Sedangkan jika terdapat tiga substituen atau
lebih pada cincin benzena, maka sistem o, m, p tidak dapat diterapkan lagi dan
hanya dapat dinyatakan dengan angka. Perhatikan contoh berikut:
1,2,4-trinitro benzena 2,4,6-trinitotoluena
Urutan prioritas
penomoran sama denganprioritas penomoran pada tata nama benzena yang
tersubtitusi oleh dua substituen.
Catatan Penting!
Jika sebuah cincin benzena terikat pada suatu
rantai alkana yang bergugus fungsi atau rantai alkana yang terdiri dari 7 atom
karbon atau lebih, maka cincin benzena dianggap sebagai substituen bukan lagi
sebagai induk.
Perhatikan contoh berikut:
2-fenil-1-etanol
2-feniloktana
Cara-cara pembuatan
klorobenzena/ bromobenzena:
(a) Klorobenzena dan bromobenzena dibuat
dengan reaksi langsung klor atau bromo dengan benzena, disertai katalis asam
Lewis FeCl3/ FeBr3/ AlBr3 yang berfungsi sebagai “halogen carrier”.
(b) Klorobenzena dapat dibuat dengan proses
Raschig, yaitu mereaksikan benzena dengan HCl dan oksigen pada 2500C dan katalis CuCl2.
1. Alkil halida ( RX )
Alkil halida merupakan
senyawa hidrokarbon yang mana salah satu atom hidrogennya digantikan oleh atom
halogen ( halogen yang terikat pada atom karbon yang berikatan tunggal ).
Contoh : CH3I, CH3CH2Cl
Alkil halida mempunyai
rumus umum CnH2n+1X (X umumnya berupa Cl/ Br/ I). Bila ditinjau dari jenis atom
C yang mengikat X, alkil halida dibedakan menjadi alkil halida primer/
sekunder/ tersier. Bila X diikat oleh atom C primer maka alkil halida tersebut
dinamakan alkil halida primer. Ketentuan serupa itu berlaku pula untuk alkil
halida sekunder dan tersier. Kelompok senyawa halida tidak jenuh ada beberapa
macam, di antaranya: CH=CH-Cl(vinil klorida), CH=CH-CH2Br (alil bromida), dan
CHCl=CCl2 (trikloroetena). Masing-masing contoh tersebut berbeda sifat, cara
pembuatan, dan kegunaannya.
Nama Senyawa Hasil Reaksi
Halogenasi benzena
Atom Halogen Rumus Kimia Nama
Br C6H5Br Bromobenzena
Cl C6H5Cl Klorobenzena
I C6H5l Iodobenzena
Reaksi antara benzena dan
alkil halida disebut sintesis Friedel Crafts:
Jadi, alkil benzena yang terbentuk adalah (E)
etil benzena.
2. Reaksi Nitrasi
Pada reaksi nitrasi, atom H digantikan oleh
gugus nitro (NO2). Pereaksi yang digunakan adalah asam nitrat pekat (HNO3)
dengan katalisator asam sulfat pekat (H2SO4).
Senyawa yang terbentuk memiliki nama
nitrobenzena.
3. Reaksi Sulfonasi
Pada reaksi sulfonasi, atom H digantikan oleh
gugus sulfonat (SO3H). Pereaksi yang digunakan adalah asam sulfat berasap
(H2SO4 + SO3) pada suhu 40 °C.
Senyawa yang terbentuk memiliki nama asam
benzena sulfonat.
4. Reaksi Alkilasi
Pada reaksi alkilasi, atom H digantikan oleh
gugus alkil (CnH2n+1). Pereaksi yang digunakan adalah alkil halida dengan
katalisator aluminium klorida (AlCl3).
Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada
gugus alkil yang mensubstitusi atom H. Berikut contoh penamaan alkil benzena.
Tabel 2. Nama Senyawa Hasil Reaksi Alkilasi
Atom Halida Rumus Kimia Nama
CH3Cl C6H5CH3 Metilbenzena
CH3CH2Cl C6H5CH2CH3 Etilbenzena
CH3CH2CH2Cl C6H5CH2CH2CH3 Propilbenzena
Contoh Soal 2 :
Nama untuk senyawa turunan benzena dengan
rumus struktur
Kunci Jawaban :
Penamaan orto, meta, dan para untuk senyawa
turunan benzena menunjukkan letak 2 gugus atom yang diikat oleh nomor atom C
pada cincin benzena; kedudukan orto (atom C1 dan C2), meta (atom C1 dan C3),
sedangkan pada para (atom C1 dan C4). Jadi, nama untuk senyawa turunan benzena
tersebut adalah (C) parahidroksi anilina.
5. Reaksi Asilasi
Pada reaksi asilasi, atom H digantikan oleh
gugus asil (CH3C=O). Pereaksi yang digunakan adalah halida asam, seperti
CH3COCl (asetil klorida) dan CH3CH2C=OCl (propanoil klorida) dengan katalisator
aluminium klorida (AlCl3).
Nama senyawa yang terbentuk bergantung pada
gugus asil yang mensubstitusi atom H.
Tabel 3. Nama Senyawa Hasil Reaksi Asilasi
Gugus Asil Rumus Kimia Nama
CH3COCl C6H5COCH3 Asetofenon
CH3CH2Cl C6H5COCH2CH3 Fenil etil keton
4. Klorobenzena
Klorobenzena adalah senyawa turunan benzena
dengan rumus kimia C6H5Cl Senyawa ini
memiliki warna bening (colorless) dan mudah terbakar. Klorobenzena dapat
diperoleh dengan cara mereaksikan fenol dan fosfor pentaklorida. Klorobenzena
tidak larut di dalam air serta memiliki titik leleh –45 °C dan titik didih 131
°C. Berikut struktur molekul klorobenzena.
5. Asam Benzoat
Asam benzoat adalah senyawa turunan benzena
dengan rumus kimia C6H6CO2 Asam benzoat
memiliki sifat fisis di antaranya titik leleh 122 °C (252 °F) dan titik didih
249 °C (480 °F). Penggunaan utama dari asam benzoat adalah sebagai pengawet
makanan. Berikut struktur molekul asam benzoat.
6. Nitrobenzena
Nitrobenzena memiliki rumus kimia C6H5NO2 Turunan benzena ini dikenal juga dengan nama
nitrobenzol atau minyak mirbane. Nitrobenzena memiliki aroma almond, namun
bersifat racun. Perhatikanlah struktur molekul nitrobenzena berikut.
8. Fenol
Fenol dikenal juga dengan nama asam karbolat.
Turunan benzena ini merupakan padatan kristalin yang tidak berwarna. Rumus
kimianya adalah C6H5OH Dari nama dan
rumus kimianya, dapat diduga bahwa senyawa fenol mengandung gugus hidroksil
(–OH) yang terikat pada cincin benzena. Sifat-sifat fenol di antaranya,
kelarutannya di dalam air 9,8 g/100 mL, titik leleh 40,5 °C, dan titik didih
181,7 °C. Perhatikanlah struktur molekul fenol berikut.
9. Asam Salisilat
Asam salisilat merupakan turunan benzena yang
tergolong asam karboksilat sehingga asam salisilat memiliki gugus karboksil
(–COOH). Adanya gugus ini menyebabkan asam salisilat dapat bereaksi dengan
alkohol membentuk ester. Misalnya, reaksi asam salisilat dengan metanol akan
menghasilkan metil salisilat. Asam salisilat bersifat racun jika digunakan
dalam jumlah besar, tetapi dalam jumlah sedikit asam salisilat digunakan
sebagai pengawet makanan dan antiseptik pada pasta gigi. Perhatikan struktur
molekul asam salisilat berikut.
10. TNT (Trinitrotoluene)
TNT (Trinitrotoluene) merupakan senyawa
turunan benzena yang bersifat mudah meledak. Senyawa TNT diperoleh melalui
reaksi nitrasi toluena. TNT digunakan sebagai bahan peledak untuk kepentingan
militer dan pertambangan.
Senyawa TNT (Trinitrotoluene) dibuat dengan
cara mereaksikan toluena dan asam nitrat pekat, serta dibantu katalis asam
sulfat pekat. Berikut reaksi pembentukan TNT.
Alkohol merupakan salah
satu senyawa turunan alkana yang paling sederhana dengan gugus fungsi –OH dan
English: benzyl alcohol
Polski: alkohol benzylowy (Photo credit: Wikipedia)
rumus umum CnH2n+2O.
Rumus penentuan tata nama
alkohol dengan rantai C yang bercabang secara umum adalah: (no.cabang)-(nama
cabang)-(no.gugus fungsi)-(nama rantai induk)
Contohnya adalah:
CHOH-CH2-CH2-CH3: 1-butanol
CH3-CHOH-CH2-CH3: 2-butanol
CHOH-CH-CH3-CH3: 2-metil-1-propanol
Eter:
Contoh :
CH3–CH2–O–CH2–CH3
R = R1(eter homogen)
CH3–O–CH2–CH2–CH3
R-R1(eter majemuk)
Contohny adl
CO(NH2)2=UREA
amina dibagi menjdi bbrapa:
1. Amina primer
cth:metilamina/metanamina(CNH5)
2. Amina sekunder
cth:dimetilamina(C2NH7)
3. Amina tersier
cth:trimetilamina(C3NH9)
4. Ion amonium
cth:kolin(C5H14NO+)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar